
Infrastucture Mode

Ad-hoc Mode
Koneksi dalam BSS
Proses terbentuknya koneksi dari WS ke AP dalam suatu BSS adalah sebagai berikut:
* AP mengirim sinyal beacon yang berisi SSID (Service Set Identifier). SSID merupakan setting di AP yang digunakan mengelompokkan WS dalam suatu segmen jaringan. Hanya WS yang mengetahui SSID tersebut yang dapat bergabung dalam jaringan tersebut. SSID dapat dianggap sebagai shared password.
* Ketika WS berada dalam daerah cakupan sebuah atau beberapa AP, maka WS akan memilih salah satu AP berdasarkan kuat sinyal dan error rate yang diterima. Secara periodik WS akan memantau untuk mengetahui sinyal yang paling kuat. Jika ditemukan maka WS akan memilih AP yang baru tersebut.
* Untuk bergabung dalam jaringan, maka WS harus melakukan koneksi ke AP. WS harus menyebutkan SSID yang sesuai untuk bergabung dengan AP yang telah dipilih tersebut. Beberapa AP yang memiliki SSID yang sama akan membentuk ESS.
* Beberapa NIC WS bisa diset SSID nya dengan Any atau * (asterik) sehingga dia dapat bergabung dengan AP mana saja yang paling kuat sinyalnya tanpa mempedulikan SSID.
Sinyal WLAN
WLAN menggunakan sinyal radio pada frekuensi 2.4Ghz. Dalam implementasi WLAN, letak AP diatur sedemikian sehingga hanya memiliki cakupan tertentu yaitu wilayah operasi pemakai WLAN yang sah misalnya satu lantai tertentu dalam suatu gedung. Namun sinyal radio ini dapat merambat menembus dinding dan lantai bangunan meskipun sinyal menjadi lemah. Dengan demikian sangat mungkin sinyal tersebut keluar dari daerah cakupan yang semestinya. Luberan sinyal ini dapat merambat keluar sampai beberapa ratus meter dari gedung apalagi jika AP diletakkan tanpa memperhatikan masalah luberan sinyal ini misalnya ditempatkan dekat dengan jendela yang menghadap luar gedung.
Dengan menggunakan antena terarah (directional) dan kalau perlu menggunakan penguat sinyal sinyal radio (RF amplifier) maka sinyal radio yang telah lemah tadi dapat ditangkap kembali pada tempat yang relatif jauh.

0 komentar:
Posting Komentar